Jumat, September 05, 2008

TJUT NYAK ARA



Ara dalam pakaian adat Atjeh, di hari kemerdekaan RI tahun 2006

Minggu, Agustus 31, 2008

TENTANG SIMEULUE



Dari: rsembiring.blogspot.com

Adakah potensi pariwisata di Pulau Simeulue ? Semua orang pasti menjawab: “Ya ada”. Namun, ketika ditanyakan, dapatkah potensi tersebut dieksploitasi untuk mendongkrak ekonomi pulau ini, maka jawabannya adalah “sulit dikembangkan”. Ada beberapa alasan yang perlu dikemukakan, yakni menyangkut jarak, persepsi tentang pariwisata dan kebijakan (policies).

Tulisan ini tidak bermaksud “membunuh” semangat orang maupun pemerintah dalam membangun pariwisata Simeulue. Melainkan untuk mengingatkan segenap pihak bahwa demikian banyak kendala-kendala yang harus dihadapi ketika berencana untuk mengembangkan industri wisata di pulau ini. Kendala-kendala yang dimaksud relatif lebih berat dibandingkan daerah lain, sehingga dibutuhkan energi dan komitmen lebih besar untuk menghadapinya. Jika energi dan komitmen tidak cukup, maka lebih baik buang jauh-jauh niat untuk membangun pariwisata di Simeulue. Bahkan, jangan-jangan, Dinas Pariwisata pun lebih baik dilebur dengan dinas lain untuk menjalankan tugas yang lebih bertautan dengan kepentingan masyarakat.

Jarak

Pulau Simeulue merupakan pulau terpencil. Ini suatu fakta yang tidak perlu diperdebatkan. Kabupaten Aceh Barat, ketika masih memiliki Pulau Simeulue sebagai bagian wilayahnya kemungkinan besar tidak memiliki energi yang cukup untuk mengatasi jarak geografis ini sehingga cenderung membiarkan Simeulue sebagai pulau terbelakang yang minus infrastruktur. Untunglah, ada sekelompok orang yang berani memperjuangkan pulau ini menjadi sebuah Kabupaten.

Jika berangkat dari Medan menuju Simeulue maka waktu yang dibutuhkan untuk melampaui laut lebih lama daripada daratan. Disamping itu, laut yang memisahkan daratan Sumatera dengan Simeulue sering memiliki gelombang besar sehingga sulit dilayari. Salah satu penyebab mengapa kelangkaan BBM sering terjadi adalah karena kapal pengangkut BBM tidak mampu melewati gelombang laut yang besar tersebut.

Artinya, jika Simeulue dijadikan sebagai tujuan wisata oleh pelancong maka angkutan yang paling lancar dan nyaman adalah pesawat terbang. Ini pun masih dengan catatan cuaca tidak buruk ! Dapat dibayangkan, betapa untuk menuju pulau ini saja orang-orang harus terlebih dulu bolak-balik berpikir tentang angkutan yang harus digunakan dengan segala pertimbangan menyangkut uang dan waktu.

Persepsi tentang Pariwisata

Ingat pariwisata, maka tak dapat dihindari orang akan tergoda dengan tumpukan dollar yang digunakan pelancong asing dalam transaksi. Setiap pelaku industri wisata masih lebih melirik pelancong asing ketimbang domestik. Maka tantangan yang dihadapi adalah menyangkut kemampuan memberikan fasilitas dan pelayanan kepada pelancong mancanegara yang seleranya tentu berbeda dengan kebiasaan sehari-hari orang Simeulue dalam memberikan pelayanan publik. Kemampuan memberikan pelayanan adalah tindakan. Sedangkan tindakan adalah produk dari cara berfikir atau sikap yang sangat erat kaitannya dengan persepsi.

Soalnya adalah bagaimanakah persepsi rata-rata masyarakat Simeulue tentang pariwisata ? Pentingkah pariwisata menurut pendapat, perasaan dan pikiran mereka ? Adakah kesadaran pada masyarakat wilayah ini tentang kemampuan industri pariwisata dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan merangsang perubahan ? Tidakkah masyarakat justru sangat kuatir terhadap kehadiran orang-orang luar yang kemungkinan mempengaruhi tata laku hidup masyarakat pulau ini ?

Pertanyaan-pertanyaan di atas layak diajukan untuk direnungi sebelum diambil langkah-langkah untuk membangun sektor pariwisata. Ketika rata-rata masyarakat Simeulue memang bersikap positif terhadap kegiatan pariwisata, maka tindakan selanjutnya adalah menyusun kebijakan pemerintahan dalam membangun sektor pariwisata. Berdasarkan kebijakan yang dimaksud perlu disusun perencanaan strategik pembangunan pariwisata pulau ini. Pemerintah hendaknya menggugah partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut dengan pertimbangan bahwa pelaku-pelaku kegiatan wisata akhirnya adalah masyarakat juga.

Dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana masyarakat harus melihat kegiatan wisata sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rasa kuatir yang berlebihan tentang kemungkinan pengaruh negatif pariwisata terhadap tata laku masyarakat perlu ditepis dengan mengedepankan kegiatan penyadaran dan pembinaan wisata terhadap masyarakat. Masyarakat Simeulue tidak perlu menutupi segala kelebihan dan kebaikan yang mereka miliki. Sebaliknya, harus membuka diri dengan menunjukkan segala nilai-nilai keindahan dan kebajikan yang terkandung dalam dirinya terhadap masyarakat pelancong. Simeulue yang ramah dan aman tanpa pencoleng perlu ditunjukkan kepada setiap pengunjung. Ketaatan pada nilai-nilai agama sambil menunjukkan rasa persaudaraan dengan pendatang pasti dapat dilakukan oleh setiap anggota masyarakat.

Kebijakan Pemerintah

Mari kita telaah bersama. Apakah pemerintah daerah telah memiliki kebijakan tertentu dalam mendongkrak sektor pariwisata pulau Simeulue ? Berapa banyakkah dana yang disisihkan pemerintah untuk membenahi dan membina spot wisata dan atraksi budaya yang dimiliki ?

Jika semuanya belum dimiliki, atau belum cukup dimiliki maka itu menjadi pertanda bahwa masyarakat melalui wakil-wakilnya sudah saatnya mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian yang cukup terhadap sektor yang tidak pernah dilewatkan gegitu saja oleh pemerintah daerah lain ini. Dukungan awal yang dapat diberikan oleh masyarakat adalah membenahi lingkungannya menjadi wilayah-wilayah yang bersih, indah dan aman bagi para pendatang.

Pemerintah juga perlu memberikan dukungan berupa kemudahan bagi setiap anggota yang berniat mengembangkan usahanya pada sektor pariwisata. Wisata pantai, bersilancar, jungle trip, dan kegiatan berburu binatang pengganggu tanaman rakyat agaknya dapat dipertimbangkan sebagai item wisata yang segera perlu dikembangkan.

Dengan beberapa uraian di atas, tampaklah tantangan-tantangan yang harus dihadapi untuk mengembangkan pariwisata Simeulue. Itu pula menjadi sebab mengapa pariwisata Simeulue sulit dieksploitasi jika tidak ada keinginan dan komitmen pada semua pihak, pemerintah daerah maupun anggota masyarakat.

Kalau keinginan dan komitmen telah dimiliki maka tentu perlu dimulai tindakan-tindakan yang diperlukan. Dan setelah itu, segera saja segenap pelaku bisnis wisata mulai berpromosi kunjungan wisata ke pulau terpencil yang indah dan aman, tempat bersahaja dan tentram dari segala kesibukan serta penyakit kota-kota besar. Kita semua segera dapat berujar kepada setiap kenalan: Datanglah ke Simeulue, perawan di tengah Samudera Hindia...

Sabtu, Agustus 16, 2008


Malam

sunyi

ada bayangan putih

menerobos pekat malam

mencekam sunyi

dan kelam.

Sabtu, Juli 26, 2008

Datanglah ke Sabang











Pulau Weh mempunyai keunikan dan keindahan akan kecantikan alami dan tempat-tempat sejarah. Selain daripada meriam-meriam dan benteng-benteng kuno, masih banyak lagi obyek masa lalu yang menarik. Beberapa tempat menarik adalah sebagai berikut.

Taman Laut Rubiah

Taman Laut Rubiah terletak sekitar 23,5 km sebelah barat kota Sabang, dapat dicapai melalui darat, atau sekitar 7 km dengan menggunakan perahu boat, dan terletak bersebelahan dengan desa Iboih. Pemerintah Indonesia telah menentukan daerah perairan ini, sekitar 2600 hektar sekitar pulau Rubiah sebagai daerah special nature reserve. Terletak di teluk Sabang, dimana air disini relatif tenang dan sangat jernih (25 m visibility) laut disini diisi oleh bermacam trumbu karang dan ikan bermacam warna. Dapat ditemukan gigantic clams, angel fish, school of parrot fish, lion fish, sea fans, dan banyak lagi.

Bagi penggemar snorkel berpengalaman, Octopus dan Stingrays dapat dilihat disini. Berjemur sinar matahari di pantai dengan pasir yang halus dan putih dapat dilakukan pada pantai yang berseberangan. Tempat ini merupakan surganya turis penggemar snorkel dan selam.Terumbu karang hanya berjarak sekitar 5 meter dari tepi pantai berpasir.

Akomodasi berupa makanan dan penginapan tersedia di desa Iboih. Iboih adalah desa kecil dimana kondisi dan layanan penduduk sangat menunjang kenyamanan dalam menikmati atraksi alam sekitar.

Hutan Wisata Iboih terletak bersebelahan dengan Taman Laut Rubiah, dengan luas sekitar 1300 hektar dan juga merupakan daerah terlindung. Hutan ini merupakan hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya tetapi selalu mengundang pengunjung untuk menikmati keindahan keasliannya. Hutan ini tempat bagi beragam binatang, banyak terdapat monyet, reptil kecil dan besar, dan burung beraneka warna termasuk burung dara Nicobar yang tidak terdapat di bagian lain Indonesia.

Pantai

Pantai di pulau Weh sangat beragam dan sangat menarik untuk dikunjungi. Pantai Kasih adalah pantai yang paling dekat dengan kota Sabang. Sekitar dua km ke arah Barat Daya terdapat pantai berbatu dengan banyak pepohonan kelapa sepanjang semenanjung. Di sepanjang semenanjung ini juga dapat ditemui beberapa peninggalan Perang Dunia II berupa benteng-benteng tempat senjata berat seperti meriam.

Mengikuti sepanjang pantai sekitar dua kilometer kita akan sampai di Pantai Tapak Gajah. Jika kita teruskan maka akan sampai di Pantai Sumur Tiga. Pasir putih yang halus dan air yang jernih sangat ideal untuk berenang dan snorkel. Sekitar dua kilometer dari Pantai Sumur Tiga terdapat Pantai Ujung Kareung. Disini banyak terdapat terumbu karang, ikan-ikan karang, dan juga bintang laut di dekat pantai. Pantai yang indah lainnya dapat ditemui di Gapang, yaitu pantai berpasir putih yang luas dan indah di dekat desa Iboih, arah Barat kota Sabang.

Gua Pantai

Terdapat beberapa gua alami di pantai barat Pulau Weh yang terletak berseberangan dengan Hutan Wisata Iboih. Gua-gua ini menghadap ke samudra dan dihuni bermacam burung, kelelawar, dan ular. Menjelajahi tempat ini dengan menggunakan perahu harus didampingi oleh penduduk lokal karena lokasi yang cukup sulit dijangkau, dan berbahaya, terutama antara bulan Mei dan September saat musim angin Barat. Kondisi ini sangat menantang bagi pencinta gua.

Sumber: http://www.sabangkota.go.id/cgi-bin/index.cgi?action=awisata

Bintang-bintang

Bintang-bintang

Jumat, Juli 18, 2008

Perkembangan Otak Anak dari Membaca


Membaca merupakan salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak:

1. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia (dari semua makhluk hidup di dunia ini cuma manusia yang bisa membaca).

2. Membaca merupakan salah satu fungsi penting dalamhidup, dapat dikatakan bahwa semua pross belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

3. Berkat kemajuan dalam penelitian otak, kita tahu bahwa membaca cerita bagi anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik, yang dapat meningkatkan perkembangan anak.

4. Dengan tumbuh dan berkembangnya minat baca pada diri anak, minat belajarnya pun akan menjadi tinggi, sehingga kalau orangtua mampu mengantarkan anaknya menjadi gemar membaca, maka anak akan mampu belajar secara mandiri.

Dari uraian itu semua sangat bermanfaat sekali dan banyak bukti setelah buku sebagai pedoman mainan anak utama, dan itu aku praktekan buat Azka dan Azzam, hasilnya....Subhallaah, walaupun mereka belum bisa baca tapi minat akan bukunya sangat tinggi.

Dan teringat juga ketika ikut seminar yang menjadi narasumber nya Andi Yudha dan M. Faudzil Adzim...trnyata bagaimana mereka mendekatkan anak-anaknya terhadap buku, dan buku juga sebagai sumber mainan utama dan pengganti televisi juga. Coba kita bayangkan setiap hari kita bacakan buku buat anak-anak, itu sangat nggak nyangka Anak akan lebih cerdas, dibandingkan anak yang jarang dibacakan buku. dan itu bisa terbukti.

Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahawa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau dibacakan buku perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu.

KENALI POTENSI UNIK DIRI ANDA


Oleh Andrias Harefa (http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=71)

Tidak selalu mudah mengenali potensi dan bakat unik yang kita miliki, dan barang siapa mengatakan hal sebaliknya pastilah sedang menipu diri sendiri. Sebagian orang bahkan tidak pernah sampai ke tahap penemuan potensi dan bakat uniknya hinggga akhir hayat. Sebagian lagi baru menyadari potensi dan bakat uniknya setelah berusia lanjut, atau setelah mengalami berbagai krisis dan badai dalam kehidupan mereka.

Karena itu, jika ada orang Indonesia yang berhasil menemukan bakat uniknya saat sekolah dasar, dan berhasil mengembangkannya hingga memecahkan rekor dunia, pastilah ia pantas menjadi guru kita.

Belajar dari Lie Fen
Ia hanya alumnus kursus pembuat kue yang belum berpengalaman saat mendapat pesanan untuk membuat kue tiga tingkat dari temannya. Dan ia bersedia memenuhi pesanan itu, tanpa minta bayaran, kecuali minta disediakan bahan-bahannya.

Keberhasilan itu membuatnya keranjingan, baik membuat kue atau mengajar teman-teman sebayanya melakukan hal yang sama. Ia juga merasa pintar menghias kue, sehingga kue yang padatnya kayak dodol dapat ditampilkan dengan dekor bagus.

Ayahnya tidak setuju dengan hobi "nyentrik" anak remaja itu. Karenanya ia mengembangkan bakatnya secara diam-diam. Ikut kursus diam-diam dan membuat kue di rumah tetangga dilakukannya selama bertahun-tahun. Suaminya pun baru mengetahui bahwa istrinya suka membuat kue dan memasak setelah mereka menikah. Ia memang baru terang-terangan terjun ke bisnis kue setelah menikah. Sekalipun ia tahu betul tentang potensi uniknya itu, dan telah mengajar ratusan temannya membuat dan mendekor kue, Lie Fen alias Nilasari masih merasa perlu mengikuti kursus dekorasi kue. Dan tidak tanggung-tanggung, ia pun berguru di Wilson, Chicago.

Pulang dari Negeri Paman Sam, ia memasang iklan dan mengajar banyak orang membuat ratusan jenis cake, dekorasi kue dan katering. Dalam sehari ia mengajar empat kelas kursus, dimana setiap kelas diikuti sampai 20 peserta. Untuk membuat kue biaya kursusnya sekitar Rp 47.500,00 per orang, sementara tarif kursus katering Rp 395.000,00 per orang. Dari sinilah penghasilan terbesarnya diperoleh. Siswanya bahkan ada yang datang dari Italia, Hong Kong dan Malaysia.

Nilasari membuat ayahnya terkagum-kagum, takjub menyaksikan kue-kue raksasa bikinan putrinya, antara lain Kue Natal setinggi 13 meter. Ia juga pernah membuat dan mengantar kue pengantin 9 tingkat untuk pernikahan anak Robby Tjahyadi di Singapura. Sementara perusahaan rokok di Kediri pernah pesan kue tart 6 tingkat setinggi 1,20 meter.

Bukan cuma sang ayah, dunia juga dibuat kagum ketika ia memamerkan Kue Kebun di Balai Sidang, Jakarta. Kue dengan hiasan pohon kelapa setinggi 5 meter di bagian tengahnya itu, menjadi kue terbesar di dunia, sehingga nama Nilasari dicantumkan dalam Guinness Book of Records. Ia pun dinobatkan menjadi Ratu Kue Dunia dari Indonesia.

"Tiap orang ditakdirkan mempunyai karakter masing-masing, menjadi orang yang tidak mungkin disamai secara tepat oleh orang lain, dan mengerjakan yang tidak mungkin disamai secara tepat oleh orang lain," demikian kata William Ellery Channing. Dan itulah yang dicontohkan dengan baik oleh Nilasari. Namanya telah menjadi jaminan mutu di bidang yang ditekuninya itu. Ia telah membuat sebuah perbedaan.

Empat Pertanyaan Penolong
Nilasari mungkin tidak pernah membaca karya D.O. Clifton dan P. Nelson, Soar with Your Strengths, sebab buku itu baru terbit di New York tahun 1992. Namun ia dengan mudah dapat memberikan jawaban terhadap empat pertanyaan dalam buku tersebut, yang berguna untuk menolong orang-orang mengenai potensi dan bakat unik mereka.

Empat pertanyaan tersebut adalah:
o. Bidang kegiatan apa yang sangat memikat hati Anda?
o. Bidang kegiatan apa yang memberikan kepuasan batin sangat mendalam?
o. Bidang kegiatan apa yang terasa sangat mudah Anda pelajari?
o. Bidang kegiatan apa yang membuat Anda seakan-akan menyatu dengannya?

Bagi Nilasari, jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah membuat kue dan mengajar orang membuat kue, memasak dan memberikan kursus katering. Itulah bidang yang menawan hatinya, memberikan kepuasan batin luar biasa, yang dengan mudah dipelajarinya, dan membuatnya seolah-olah menyatu sehingga mudah lupa waktu. Di bidang tersebut, Nilasari mengalami apa yang saya sebut sebagai "percumbuan dengan kekekalan".

Istri Andiwijaya ini mungkin tidak menyadari sepenuhnya bahwa mengajar dan membuat kue adalah cara yang dipilihnya untuk mengekspresikan jiwanya kepada dunia. Ia "hanya" berusaha memenuhi panggilan hatinya. Bila sampai hari ini ia masih mengajar dan membuat kue, hal itu bukan sekadar untuk mencari nafkah. Kehadiran Nilasari di muka bumi telah membuat dunia tak pernah lagi sama seperti sebelumnya.

Anda juga dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk menemukan potensi dan bakat unik yang dikaruniakan Tuhan dalam diri Anda. Cobalah menelusuri bidang kegiatan apa saja yang benar-benar Anda nikmati saat melakukannya. Perhatikanlah dalam kegiatan apa sajakah Anda sering kali lupa waktu bila sedang melakukannya. Apa yang relatif mudah Anda pelajari dibanding rekan-rekan Anda? Dalam hal apa saja rekan-rekan Anda sering belajar dari Anda? Lalu pikirkanlah apa sebenarnya bakat dan potensi unik Anda itu.

1/10.000 dan Kecerdasan Emosional Pentingnya mengenal potensi dan bakat unik tercermin dari opini para pakar yang mengatakan bahwa rata-rata seorang dewasa hanya menggunakan sekitar 10% potensi kecerdasannya. Bahkan A. Winter dan R. Winter, penulis Build Your Brainpower, mengatakan bahwa rata-rata seorang dewasa hanya menggunakan dengan sungguh-sungguh 1/10.000 dari potensi kecerdasannya selama hidup. Artinya, sebagian besar potensi kecerdasan manusia dibawa ke liang kubur tanpa pernah dipergunakan.

Kegagalan memanfaatkan potensi kecerdasan, antara lain disebabkan oleh pemutlakan dan pendewaan IQ. Ironisnya, penemuan mutakhir menunjukkan bahwa IQ hanya berhubungan dengan 4% keberhasilan di dunia nyata. Lebih dari 90% keberhasilan berhubungan dengan bentuk-bentuk kecerdasan lain di luar IQ. Daniel Goleman mengidentifikasikan kecerdasan tersebut sebagai kecerdasan emosional (Emotional Intelligence, EQ).

Menemukan kompas batin dan mengenali potensi unik pribadi Anda tidak berhubungan dengan IQ, tetapi lebih erat kaitannya dengan EQ. Hal ini amatlah mungkin menentukan 90% keberhasilan Anda. Perjuangan dan usaha yang bagaimanapun sulitnya merupakan hal yang layak. Tentu saja bila Anda ingin membuat sebuah perbedaan di dunia ini.

Tiga Komitmen dan Tiga Pertanyaan Penting
Dalam karya berjudul The 7 Spiritual Laws os Success, Deepak Chopra mengatakan bahwa bila Anda hendak memanfaatkan sepenuhnya Kaidah tentang Darma atau "tujuan hidup", maka ada tiga komitmen yang perlu Anda penuhi.

Komitmen pertama adalah: Aku akan mencari jatidiriku yang lebih tinggi, yang berada di luar jangkauan egoku, dengan cara latihan spiritual.

Komitmen kedua adalah: Aku akan mencari bakat-bakat unikku, dan setelah menemukannya aku akan senang, karena proses kesenangan berlangsung apabila aku memasuki keadaan sadar yang tidak mengenal perhitungan waktu. Saat itu aku berada dalam keadaan penuh rahmat. Inilah yang saya maksudkan "bercumbu dengan kekekalan".

Komitmen ketiga adalah: Aku akan bertanya kepada diri sendiri tentang cara terbaik untuk berbakti demi umat manusia. Aku akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu lalu mempraktikkannya. Aku akan membaktikan bakat-bakat unikku untuk memenuhi kebutuhan sesama manusia; aku akan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan itu dengan hasratku untuk membantu dan berbakti demi orang lain.

Sejalan dengan saran Chopra, Stephen Covey selalu mengajukan tiga pertanyaan untuk menolong peserta program pelatihan yang dipimpinnya dalam proses merumuskan pernyataan misi hidup pribadi mereka, saya menyebutnya "kompas batin".

Pertanyaan pertama adalah: Apakah yang ingin Anda miliki (to have) dalam hidup? Cobalah membuat daftar khusus untuk menjawab pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya.

Pertanyaan kedua: Bila Anda telah memilikinya apa yang ingin Anda lakukan (do) dalam hidup Anda? Ya. Bila uang bukan masalah lagi dan Anda memiliki waktu dan harta sebanyak-banyaknya, apakah yang akan Anda lakukan waktu itu? Jawaban terhadap pertanyaan ini akan membawa Anda pada bidang kegiatan yang sesuai dengan panggilan jiwa Anda. Itulah bidang kegiatan yang perlu Anda kembangkan dengan ketekunan tanpa henti. Itulah bidang kegiatan yang akan mampu membawa kebahagiaan sejati bagi diri Anda. Bila Anda hanya melakukan sesuatu pekerjaan sekadar untuk mencari nafkah, maka Anda tidak akan pernah sampai pada kebahagiaan sejati selama hidup Anda.

Pertanyaan ketiga: Ingin menjadi manusia macam apa Anda kelak (be)? Tuliskanlah ciri-ciri dan karakter macam apa yang ingin Anda bangun dalam hidup Anda. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama (karakter).

Pertanyaan versi Covey dan komitmen anjuran Copra merupakan alat bantu untuk menemukan kompas batin kita. Dan keduanya tidak menjanjikan hasil instan. Beberapa orang memerlukan belasan hingga puluhan tahun untuk dapat menemukan kompas batinnya. Tidak ada jalan pintas.

Membangun Karakter dan Kecerdasan Emosional Saya setuju dengan apa yang pernah disampaikan oleh Jim Rohn, filosof bisnis yang menjadi bagian dari tim eksekutif puncak di kantor pusat Herbalife International. Dalam ceramah berjudul Cultivating an Unshakeable Character, Jim mengatakan, "Karakter bukanlah sesuatu yang merupakan bawaan lahir seperti halnya sidik jari kita. Karakter dibentuk oleh ratusan pilihan atau keputusan yang kita buat dalam proses menjadi diri yang kita cita-citakan (who we want to be)". Pilihan atau keputusan menyangkut setiap peristiwa sehari-hari, baik atau buruk, menyenangkan atau mendukakan. Pilihan dan keputusan tersebut, antara lain, menunjukkan jawaban pribadi kita tentang pertanyaan-pertanyaan terpenting, yakni: Apakah tujuan hidup atau darma kita? Apakah potensi dan bakat-bakat unik yang "dititipkan" Sang Khalik kepada kita untuk dikembangkan? Dan bagaimanakah kita memberikan diri kita untuk menjadi bakti bagi sesama, nusa dan bangsa, dunia dan bagi kemanusiaan?

Menemukan panggilan hidup atau kompas batin dan mengenali potensi unik diri Anda adalah cara menjadi cerdas secara emosional, sekaligus cara yang paling efektif untuk membangun karakter, serta menjalankan kehidupan yang berpusatkan pada prinsip dan bukan pada rangsangan-rangsangan (stimulus) sesaat di sekitar kita (yang disebut Covey sebagai orang reaktif). Proses mengembangkan kecerdasan emosional dan membangun karakter ini tidak pernah sekali jadi atau instant. Proses ini memerlukan tidak saja waktu, tetapi juga komitmen, kesediaan menerima tanggung jawab, dan keberanian untuk mengambil inisiatif serta memilih sikap positif secara terus-menerus.

Kegiatan Mengisi Waktu Luang
Cara lain untuk mengenai potensi dan bakat unik Anda adalah dengan memperhatikan kegiatan yang Anda pilih untuk menggunakan atau mengisi waktu luang. Umumnya kita memilih untuk hanya melakukan hal-hal yang kita senangi. Mengutak-atik alat-alat elektronik, memelihara burung, bercocok tanam, berolah raga, membaca, traveling, window shoping (melihat-lihat barang di mal tanpa rencana membeli produk tertentu), memanjakan lamunan, atau menulis, adalah beberapa contoh yang banyak dipilih orang.

Apa pun pilihan Anda, kegiatan tersebut umumnya didasari oleh kesenangan yang mendalam. Hal ini dapat berarti bahwa kegiatan tersebut berkaitan dengan potensi dan bakat unik Anda yang masih tersembunyi. Anda hanya perlu memetakan dan menganalisis kegiatan tersebut dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana sebagai berikut: Mengapa saya senang melakukannya? Apakah dengan melakukan hal-hal ini saya mendapatkan kesegaran jiwa dan kepuasan batiniah yang mendalam? Sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang diperlukan untuk dapat melakukannya? Apakah saya dengan mudah melakukannya tanpa harus belajar kepada siapa pun secara khusus? Adakah orang yang akan bersedia membayar saya untuk melakukan hal-hal yang saya senangi ini ? Dapatkah hal ini dikembangkan menjadi sumber nafkah sehari-hari? Apakah saya selalu rindu mendapatkan lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan semacam ini?

Refleksi Pribadi: Gali dan Kenalilah Terus Josep Campbel pernah mengatakan, "Anda mungkin sudah berhasil dalam hidup, tetapi coba tanyakan kepada diri sendiri, hidup macam apa yang Anda jalani? Apa yang bagus bila Anda tidak pernah melakukan sesuatu yang sangat Anda kehendaki selama hidup atau pergi ke tempat yang paling diinginkan oleh hati dan jiwa Anda. Bila Anda menemukan perasaan tersebut jangan dilepaskan, dan jangan membiarkan siapa pun memaksa Anda melepaskan perasaan itu." Melakukan apa yang menjadi garis hidup Anda, panggilan jiwa Anda, adalah hal yang terpenting dalam hidup ini. Dan untuk mulai melakukannya, George Elliot mengatakan, "Tidak ada istilah terlambat."

Anda mungkin bukan manusia muda lagi ketika akhirnya mampu menemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Covey di atas. Anda mungkin tidak seberuntung Nilasari, yang menemukan potensi dan bakat uniknya di usia yang relatif dini, dan berani mengembangkannya, sekalipun harus sembunyi-sembunyi dari ayahnya. Namun Anda tidak perlu berkecil hati. Mulailah sekarang. Tak ada kata terlambat untuk itu.

*) Andrias Harefa, Senior Partner Jansen Sinamo WorkEthos Training Center. Dapat dihubungi langsung di aharefa@cbn.net.id

Minggu, Juli 13, 2008

Membangun Hubungan dengan Allah dan Manusia

Pidato Pachira Aquatica Farza*)

Assalamu’alaikum warah matullahi Wabarakatuh

Syukur alhamdulillah, marilah sama-sama kita sampaikan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, atas rahmat-Nya kita bisa hadir pada hari yang berbahagia ini. Shalawat dan salam, tak lupa pula kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam, beserta sahabat seperjuangan beliau.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang mulia,

Hari ini kita memasuki tahun baru Islam, yaitu 1 Muharram 1428 Hijriyah. Memasuki tahun baru, marilah sama-sama kita merenungkan, apa saja yang sudah kita lakukan di tahun lalu, sebagai bentuk evaluasi diri kita, sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala. membangun hubungan yang kuat, hablumminallah dan hablumminannas

Pertama, Hablumminallah yakni suatu hubungan dengan Allah. Apakah teman-teman sudah punya nomor telponNya? Saya punya, tolong catat ya nomornya 24 4 3 4.
Itu nomornya, sekaligus rumus dalam kita berkomunikasi, dan berharap cinta dari Allah. 2 adalah Subuh, 4 Dhuhur, 4 Asar, 3 Magrib dan 4 Isya. Jika teman –teman tidak melupakan nomor 2 4 4 3 4, dan dengan ikhlas mengerjakan ini sehari semalam, insya Allah, Allah SWT tidak akan melupakan kita. Jika kita berharap cinta dari Allah, maka berkomunikasilah 5 kali sehari semalam, insya Allah, Allah akan membalas cinta kita.

Kedua, hablumminannas yaitu hubungan dengan sesama manusia. Hal ini bisa diartikan, bagaimana kita berhubungan dengan ibu dan ayah kita, dengan kakak dan adik, dengan teman tetangga, dan teman sekolah. Demikian pula teman-teman. Berikanlah kasih sayang dan senyuman kepada ayah dan ibu kita, pasti ayah dan ibu akan sayang kepada temanmu, insya Allah, teman akan sayang dan membalas senyuman kita dengan kasih dan sayang.

Teman –teman semua

Nah, hari ini, ketika kita memasuki tahun baru Islam, marilah kita tingkatkan hubungan kita kepada Allah dan hubungan kita kepada manusia. Jika belum sering berkomunikasi, mulai hari ini segera lakukan, agar kita mendapatkan cinta Allah, dan Cinta umat manusia.

Demikianlah paparan singkat saya, semoga semuanya berguna bagi kita, yang berharap kasih sayang Allah, dan hubungan yang baik dari teman seiman.

Billahi Taufiq Walhidaiyah, Wassalamu’alaikum warah matullahi Wabarakatuh

*) Dalam rangka Tahun Baru Hijriyah 1428H
Pachira Aquatica Farza (Ara), Kelas II MIN Banda Aceh

Sabtu, Juli 12, 2008

Dari Prada untuk Perdamaian

Selamat Datang di Webnya Ari, Belva, Ara & Crony...

Kami adalah generasi yang lahir untuk menjaga cinta, merawat damai, menyampaikan kepada masyarakat dunia bahwa pohon harus ditanam dan disiram, bunga-bunga harus tetap tumbuh di taman, sampah tidak boleh di buang sembarangan, dan bumi yang indah adalah bukan warisan melainkan pinjaman dari generasi setelah kita nanti.

Kami adalah generasi yang menikmati indahnya bumi sisa keserakahan. Kami ingin merawatnya, membersihkan debu-debunya, menjaga flora, burung-burung dan hewan yang merupakan bagian dari kehidupan. Jangan ajari kami berperang, jangan beri kami senapan, tetapi berikan kami bunga, berikan kami pena, ajarkan kami bagaimana agar ikan-ikan dan tumbuhan hidup, tidak layu dan mati.

Berikan kami keyakinan bahwa perdamaian bisa kita ciptakan. Persaudaraan adalah aliran air yang mengalir membentuk sungai, muara dan samudra untuk menghentikan permusuhan dan perang..

Saleum, Ari Belva Ara